Ayo Ketawa! - Barangkali tema guyon Gus Dur paling banyak berisi seputar era pemerintahan Orde Baru. Hal ini disinyalir sebagai upaya perlawanannya terhadap kekangan rezim saat itu.
Gus Dur bercerita bahwa suatu kali Soeharto berangkat ke Mekkah untuk berhaji. Bersamanya ikut mendampingi Menteri Penerangan Harmoko, seorang menteri yang dikenal rajin "minta pertunjuk" pada Soeharto.
Setelah melewati beberapa ritual haji, rombongan Soeharto pun melaksanakan lontar jumrah, yakni simbol untuk mengusir setan dengan cara melempar batu ke sebuah tiang mirip patung.
Disinilah muncul masalah, terutama bagi Harmoko. Setiap batu yang dilemparkannya selau berbalik menghantam jidatnya.
"Wah kenapa jadi begini ya?" cerita Gus Dur menuturkan pernyataan Harmoko yang saat itu tampak gemetaran karena takut.
Lalu Harmoko pindah posisi. Hasilnya sama saja, batu yang dilemparnya seperti ada yang melempar balik ke arah dirinya.
Setelah tujuh kali lemparan hasilnya selalu sama, maka Harmoko pun menoleh ke kiri dan ke kanan sembari mencari-cari keberadaan presiden untuk "minta petunjuk".
Setelah ketemu, lalu dengan legah ia pun tergopoh-gopoh menghampiri Bapak Presiden. Namun, sebelum sampai di hadapan Soeharto, ia tiba-tiba mendengar bisikan "Hai manusia, sesama setan jangan saling lempar." (***)
Dikutip dari goodnewsfromindonesia.id