Sekok Saluang Buta’ pun Kao Na’ Namu

Ayo Ketawa! - Dimusim hujan ketika danum lagi pasang, Pak Ali-ali je pemalas disuruh istrinya mencari lau'k dengan menggunakan bubu.

Awalnya ie merasa enggan, tapi karena istrinya sering merengek-rengek akhirnya pak Ali-ali mengikuti keinginan istrinya. Hama'lem te juga ie mulai memasang bubu.

Han'jewu harinya ketika bubu diangkat, tak satupun lau'k je ie peroleh. ie pun membawa bubunya ka huma dan melaporkannya kepada istrinya.

Istrinya basingi dan bapander, "Dasar bodoooh kao Pak ali-ali, seko’ saluang buta’ pun kao na’ namu. Dah…..kao gago’ agi ikatan ka’ sunge”. Sambil menghukum Pak Ali-ali dia nenga kuman.

Terpukul oleh kata-kata istrinya “sekok saluang buta’ pun na’ namu” akhirnya ie pun tu'lak memasang bubu lagi.

Kali tuh ie dapat lau'k penuh satu bubu. Tapi kalute dicek satu persatu tidak satu seluang pun je buta. Akhirnya semua ikan seluang dan ikan yang lain dilepaskannya lagi ka' sunge.

Ie pun pulang dan melaporkan bahwa lau'k je didapatnya jadi dibuang ka' sunge semua, karena dia tege je buta”. (***)