Perbedaan Sekolah Zaman Dulu dan Sekolah Sekarang

Ayo Ketawa! - Melihat pendidikan di Indonesia tentu selalu mengalami yang namanya perubahan apalagi pendidikan pada era sekarang sangatlah jauh dengan pendidikan di zaman dahulu. Gak percaya? Ini buktinya.

Sekolah Zaman Dulu

Ibu: "Bang, ada buku pelajaran bahasa Indonesia yang jilid 4B gak?"
Tukang loak: "Ada bu, yang ini kan?"

Ibu: "Iya kayaknya bang, masih bagus kan?"
Tukang loak: "Masih Bu, cuma lecek dikit doang, udah ambil dua ratus rupiah aja..."

Zaman dulu, sekolah kalo beli buku pelajaran lebih sering ke tukang loak, karena buku pelajaran gak ganti-ganti dari tahun ke tahun.

Sekolah Zaman Sekarang

Ibu: "Bang, mau beli buku gak? ini banyak buku bekas pelajaran anak saya..."
Tukang Loak: "Wah buku pelajaran gitu mah murah Bu, kertasnya paling laku sekilo lima ratus rupiah."

Ibu: "Ya udah lah bang, lima ratus juga gak apa-apa, dari pada jadi sampah di rumah."

Zaman sekarang, buku pelajaran selalu berganti tiap semester, jadi buku lama tak lagi terpakai, kecuali untuk bungkus cabai di pasar.

Sekolah Zaman Dulu

Ibu: "Kenapa kamu pulang sekolah nangis?"
Adi: "Adi disetrap sama Pak Guru, disuruh berdiri di depan kelas, Adi jadi malu Ma..."

Ibu: "Kenapa kamu sampai disetrap Pak Guru?!!"
Adi: "Adi gak ngerjain PR Ma.., Adi lupa.."

Ibu (sambil mukul): "Nah, makanya jangan males tuh ngerjain PR! Mama sudah bilang sama kamu, jangan main terus! jangan main terus! mau jadi apa kamu nanti hah!"
Adi: "Iya Mama, ampun Mama! Adi janji nurutin semua nasehat mama..."

Zaman dulu, pulang nangis karena habis disetrap guru, yakin bakal ditambahin sama ibu, belum lagi kalau sampai bapak tau.

Sekolah Zaman Sekarang

Ibu: "Kenapa kamu pulang sekolah nangis?"
Roni: "Roni disetrap, disuruh berdiri didepan kelas sama Pak Guru, Roni jadi malu!"

Ibu: "Kurang ajar tuh Guru! seenaknya aja dia menghukum anak orang! ayo nak kita ke sekolahan! kita labrak tuh guru! kita bikin viral dia! kita laporin sekalian biar kapok dia!"

Dulu orangtua sadar kalau mereka tak mampu mendidik anaknya sendiri, maka mereka sepenuhnya mempercayakan anaknya pada Guru, dan waktu itu Guru selalu dianggap sebagai orangtua saat di sekolah.

Zaman sekarang, ada kecenderungan guru lebih berhati-hati dalam memarahi siswa, bahkan ada kasus dimana guru dilaporkan ke polisi karena memarahi siswa.

Salam waras. (***)